Cagwi Siko A

Google
Home » » Jurusan Sastra Daerah, Tanya Kenapa??

Jurusan Sastra Daerah, Tanya Kenapa??

Tidak ada salahnya kita belajar dan pandai Bahasa Inggris, Mandarin, Korea, Arab, Jepang atau bahasa asing lainnya. Tapi harus selalu diingat kita Bangsa Indonesia dan tinggal di Minangkabau.


Kuliah di Fak. Sastra UNAND mengambil Jurusan Sastra Daerah Minangkabau, mungkin tidak asing lagi didengar (bagi yang tau). Saya yang sekarang menyelesaikan program S1 Prodi Bahasa Sastra Minangkabau di Fak.Sastra UNAND yakin, Jurusan Sastra Daerah adalah yang terbaik bagi saya. Meskipun pilihan ke-2, yang pasti itu bagian dari pilihan saya.

Memang kalau ditengok ke belakang, based pendidikan saya bukan Bahasa dan satra Minang. Saya adalah alumni SMAN 1 Sitiung (Dharmasraya) Jurusan IPS dan pada saat daftar mahasiswa baru, mengambil formulir Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Niat untuk kuliah itu bisa dibilang dadakan.
Sebelumnya setelah lulus SMA rencananya langsung kerja. Setiap da teman yang nanya "dima kul ndri?" jawabannya selalu "Mbo ndak kul do, lansuang kojo se nyo"Tapi, berhubung ada biaya dan banyak orang di sekitar saya yang menyarankan untuk kuliah plus niat hati yang mantap, kenapa tidak? Sekarang cari kerja susah, (dicari ya susah lah, di bikin dong) apalagi cuma mengandalkan ijazah SMA saya tidak yakin bisa bersaing di dunia kerja.

Formulir IPS menyediakan dua pilihan. Dengan pertimbangan yang matang, saya jatuhkan pilihan pertama ke Akuntansi menyusul Sastra Daerah Minangkabau (SASDA MK), Setelah melihat pengumuman, ternyata Allah SWT mempercayakan kepada saya untuk mengaji lebih dalam Sastra Daerah Minangkabau.

Awalnya sih minder kul di Jurusan tsb, tapi berkat dorongan teman2 sekalian yang ngak saya sebutkan inisialnya, akhirnya rasa minder tersebut udah hilang, bahkan sekarang saya justru bangga, so kenapa tidak. Emang sih awalnya da niat tuk pindah jurusan n fakultas, syarat IP harus diatas 2,75, dan pindah hanya bisa pada tahun 2. Setelah mempelajari, memahami, dan menjalani perkuliahan dengan serius demi mencapai IP 2,75, akhirnya tercapai juga dan bahkan lebih dari yang saya harapkan. Semester 2 pun masuk, entah kenapa keinginan untuk pindah berangsur-angsur hilang,bakat sastra mulai tumbuh, keminangkabauan mulai menjiwa, akhirnya sekarang bla...bla...bla...bla.........

Kemana nyimpangnya nih cerita..??? Kita kembali ke pokok bahasan.....
Dengan tekat bulat dan konsekuensi menjadi masker (mahasiswa sambil kerja), saya tinggalkan hiruk-pikuk Dharmasraya. Kota Padang yang jarang saya pijak, kini menjadi tempat hidup saya dan menggali ilmu. Dengan tema , "calon datuak pai kulia" saya satukan niat, langkah dan hati saya menuju Fak. Sastra UNAND.
Waktu terus berjalan, tak terasa hampir sembilan bulan, saya mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Tapi kenapa masih selalu ada yang mengganjal di hati dan kadang membuat saya risih. Kenapa banyak yang kontra dengan kebanggaan dan keyakinan saya terhadap Jurusan Sastra Daerah Minangkabau? Tidak jarang orang berkomentar tentang Jurusan sastra Daerah Minangkabau, yang intinya memvonis jurusan tersebut tidak baik, tidak bagus dan apa namanyalah.

Kenapa mengambil Jurusan SASDA MK, nanti susah mencari kerja. Lulus kuliah mau ke mana? Kenapa tidak mengambil Jurusan Bahasa Inggris saja? Kenapa tidak mengambil jurusan Ilmu Komputer saja? kamu kan lumayan pintar (cuma lumayan lo)
Masih banyak kenapa lain yang bisa membuat hilang rasa percara diri dan kebanggaan seseorang.

Ada satu pengalaman saya yang sempat menyakitkan hati ketika bertemu seorang bapak di jalan. "dima kuliah ndri?" tanyanya. "di UNAND pak". "aa jurusan tu?" tanyanya kembali. "Jurusan sastra Daerah Minangkbau pak" jawab saya singkat. "jadi situ baraja tantang minang jo ne yo(jadi disana hanya belajar tentang miang saja ya) manga ambiak jurusan tu tu? (untuk apa ngambil jurusan itu?) apak se ndk parolu kulia-kulia gei do, ngaroti jo pak jo minang ko nyo. bahaso minang jo ma..., bahaso wak sa awgi-awgi je nye..." (Bapak saja tidak perlu kuliah, ngerti juga dengan minang ini. bahasa minang cuma...cuma bahasa sehari-hari kita) katanya lagi. "Saya mengambil Sastra Daerah Minangkabau karena Saya cinta Minangkabau," jawab saya santai. (ciiiiiieeeh.......lai yo tu) dulu emang.....tapi sekarang .................................................................

Sebegitunyakah Bahasa minang di mata Rakyat minang sendiri? Jujur saja, sebagai mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra minang saya sangat keberatan dan sakit hati kalau Bahasa Minang selalu dipandang sebelah mata apalagi diremehkan. Kita tahu, Bahasa Minang adalah identitas diri kita. Di mana rasa kebudayaan kita kalau bahasa kita sendiri tidak pernah kita hargai. Padahal menghargai bahasa bangsa sendiri berakar sejak 1920-an, seperti dilukiskan penyair kita Muhammad Yamin yang menyatakan Tiada Bahasa, Bangsapun Hilang, dalam sajaknya Bahasa Bangsa.

Saya takut, Bahasa Minang tidak menjadi identitas diri kita lagi. Akankah Bahasa Minang hanya menjadi lambang, yang hanya ada dalam tulisan tanpa ada yang mengucapkannya. ketika tidak ada lagi orang yang membanggakan, melestarikan dan mempelajarinya? Banggakah kita? Menakutkan sekali! Itu merupakan ancaman bagi etnis Minang. Suatu fenomena yang dianggap biasa-biasa saja, padahal sangat luar biasa. ngak hanya bahasa minang, bahasa daerah lain pun sama nasibnya, penelitian tahun 2007 ini menunjukkan sudah 10 bahasa daerah yang punah di indonesia, irian 9 bahasa, sulawesi 1 bahasa, minangkabau ?????

Tidak ada salahnya kita belajar dan pandai Bahasa Inggris, Mandarin, Korea, Arab, Jepang atau bahasa asing lainnya. Tapi harus selalu diingat kita Bangsa Indonesia, hidup di minang. Bahasa asing juga penting, sebagai kemampuan untuk melengkapi diri kita yang sekarang dituntut bisa dan diperlukan untuk memasuki era globalisasi. Kenali bahasa asing setelah mengenal Bahasa sendiri.

Kuliah jurusan SASDA MK tidak semudah yang saya bayangkan sebelumnya. Di dalamnya banyak dibahas filosofi yang terkandung dalam ungkapan Minang, yang sebelumnya tidak pernah saya kenal baik teori maupun praktiknya. Selain itu, dipelajari sastra daerah Minang (kaba) yang bahasanya minang klasic semua. Sulit dimengerti.

Belum lagi banyak orang yang menyatakan Jurusan SASDA MK itu tidak keren. Jurusan SASDA MK itu tempat pelarian, karena tidak lulus jurusan lain. Masih banyak lagi persepsi lain yang bisa melunturkan kebanggaan mahasiswa SASDA MK pada jurusannya. Memang banyak yang menjatuhkan Bahasa pada pilihan terakhir, tapi itu bagian dari pilihan kita juga. Mungkin persepsi itu yang kadang membuat mahasiswa SASDA MK bangga kuliah di UNAND karena salah satu universitas negeri dan ternama di Padang, tapi risih atau bahkan malu mengakui Jurusan SASDA MK.

Mengingat kuliah di Jurusan SASDA MK itu masih sering diremehkan orang, saya mengajak Warga Negara Indonesia umumnya, masyarakat Sumbar khususny, kawan-kawan saya teristimewanya, untuk melestarikan Bahasa Minangkabau (bahasa daerahnya sendiri, bagi yang tidak suku minang), kalau tidak kita, siapa lagi yang akan melestarikannya.

Sekarang yang sering menjadi momok bagi mahasiswa SASDA MK yaitu suramnya masa depan mereka, sempitnya lowongan kerja. Masih banyak Sarjana SASDA MK yang menganggur dan masih masalah lainnya. Tapi itu hanya opini orang. Kita harus selalu yakin, rezeki semua orang sudah ada yang membaginya dengan adil. Asal kita selalu berusaha diiringi doa, InsyaAllah hidup kita selalu berkecukupan. Sarjana SASDA MK selain menjadi datuak,guru (kalau ngambil akta 4) bisa menjadi penulis novel, cerpen, puisi, berita, penyair, penyiar, MC, wartawan atau parofesi lainnya selama kita mampu. Kenapa tidak? (kayak yang nulis ni lo)


Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

6 komentar:

Unknown mengatakan...

Ass, senang sekali membaca postingan anda, saya juga salah seorang yng berminat dlm sastra daerah mk, bkn sebagai plhn kedua Tpi sbgai plhan utama, sangat termotifasi dgn postingan anda, dan saya juga dari Dharmasraya, slam knall...😊

Vadilahs mengatakan...

Assalamualaikum. Saya diterima sbmptn tahun ini di sastra minan. Memang jurusan yg saya ingin. Tapi orangtua malah tanya, nanti kerjanya gimana? Sedangkan disatu sisi saya merasa beruntung diterima di perguruan tinggi negri. Sodara2 saya juga tanya, kalau jurusan sastra tuh nanti kerja nya apa?. Bagaimana cara saya menanggapinya? 😞 Terimakasih. Salam kenal

Unknown mengatakan...

bagus kak. saya juga mau kuliah ambil jurusan sastra daerah. tapi saya herang kenapa yaa? orang itu slalu meremehkan jurusan sastra daerah padahal itukan pilihan kita dan setiap orang memilih juran karena ada maksud dan tujuan, menurut saya ya kak kalau soal prospek kerja itu kantergantung kita bagaimana cara kita agar pintar pintar dalam melamar kerja.

Unknown mengatakan...

Suka sekali membaca postingan bagus memotivasinya kak ,saya ambil jurusan sasda mk di unand pilihan pertama ,karena teman2 saya banyak yang angap sebelah mata kenapa ambil sastra tidak banyak peluang kerja,orang tidak banayak ambil jadi saya sedikit minder,tapi setelah saya membaca postigan kak saya menjadi termotivasi saya akan tunjukan kalau sasda mk itu tidak diangap sepele saja,kalau pekerjan sekarang itu menurut skil kita

Unknown mengatakan...

Suka sekali membaca postingan bagus memotivasinya kak ,saya ambil jurusan sasda mk di unand pilihan pertama ,karena teman2 saya banyak yang angap sebelah mata kenapa ambil sastra tidak banyak peluang kerja,orang tidak banayak ambil jadi saya sedikit minder,tapi setelah saya membaca postigan kak saya menjadi termotivasi saya akan tunjukan kalau sasda mk itu tidak diangap sepele saja,kalau pekerjan sekarang itu menurut skil kita

Edellwys mengatakan...

Bagus banget kak artikelnya, memotivasi banget. Saya juga tadinya mikir SasDa MK jurusan yang sepele tapi setelah baca artikel ini "iya juga yah, bener juga seharusnya kita sayang sama bahasa dan budaya kita sendiri dipelajarin sampai bener2 tertanam dalam diri dan kalau buat kerja zaman sekarang kerja gk sesuai jurusan gk masalah yang penting bisa ngejalanin pekerjaannya dengan baik itu udah cukup" thanks banget kak buat motivasinya, semoga saya bisa mantap buat ambil jurusan ini.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Makn3k^ - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger